About Me

Foto Saya
indonesia poenya
Lihat profil lengkapku

Pengikut

INDONESIA

INDONESIA
free counters

Label

Selasa, 12 Oktober 2010
Selawatan "Angguk Rame" adalah nama sebuah kelompok seni yang bernafaskan Islam dan spriritualitas kejawen. Kelompok selawatan ini, tentu saja setelah menelusuri berbagai wilayah di Lereng Merapi, hanya ada di Desa Batur Ngisor, Ngargomulyo, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Keberadaannya pun sampai saat ini belum tercium media. Keistimewaan kelompok seni ini pun belum terpublikasi di media manapun.


Selawatan "Angguk Rame" sangat berbeda dengan kelompok seni selawatan lain. Tampilan Selawatan Angguk Rame tetap klasik dan - lebih mengejutkan lagi - penggunaan tribahasa, yaitu: Belanda, Arab dan Jawa. Penulis pertama-tama tidak percaya ketika mendapat informasi bahwa Selawatan "Angguk Rame" ini juga menggunakan Bahasa Belanda.

Pada sebuah kesempatan Gelar Budaya Lereng Merapi Mei 2008, penulis hadir dan menikmatinya. Penulis terperanjat sekaligus heran dengan kenyataan yang ada. Sungguh, kelompok seni Selawatan " Angguk Rame" tampil dengan tiga bahasa: Belanda, Arab dan Jawa.

Keistimewaan
Selawatan memiliki kata dasar selawat yang berarti doa, permohonan kepada Tuhan dan salat. Selawatan sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pembacaan selawat oleh sekumpulan orang secara bersama-sama serta bersambut-sambutan dan biasanya diiringi pukulan rebana dan alat musik setempat. Merujuk pada pengertian ini maka Selawatan "Angguk Rame" terwakili. Meski demikian, Selawatan "Angguk Rame" tidak seperti selawatan pada umumnya karena memiliki keistimewaan tersendiri.

Pertama, erat berkaitan dengan jenisnya. Selawatan pada umumnya dibedakan menjadi Selawatan Janenan, Selawatan Jawi dan Selawatan Kompang. Selawatan Janenan yaitu selawatan yang memakai bahasa setempat. Selawatan Jawi yaitu selawatan yang memakai teks Bahasa Jawa dengan iringan rebana dan beberapa alat musik setempat. Sedangkan Selawatan Kompang yaitu selawatan yang memakai teks Bahasa Arab dengan iringan rebana. Uniknya, Selawatan "Angguk Rame" memakai tiga bahasa sekaligus: Bahasa Arab, Jawa dan Belanda. Keberadaannya yang demikian ini menarik untuk ditelaah secara historis. Pada telusur sejarah dan genealogi penulis telah menyediakan pembahasan khusus.

Kedua, kostum yang tetap klasik. Sejauh penulis cermati, kostum yang dikenakan para pemain tampak beda dan unik. Jenis kostum ini jarang ditemukan di kelompok-kelompok kesenian lainnya di wilayah Lereng Gunung Merapi. Justru kalau penulis kaitkan dengan sedikit masuk dunia keraton, pakaian kostum yang mereka ini malah menyerupai para prajurit keraton Yogyakarta. Meski terkesan klasik, semangat modern muncul juga dalam bentuk kacamata hitam dan sepatu. Mereka ini dulu tampil tanpa kacamata dan sepatu. Kata "Angguk Rame" berarti mengangguk ramai, serempak dan dinamis.

0 komentar:

Posting Komentar

Undang-Undang Dasar 1945

PEMBUKAAN


Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.


Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.


Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.


Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


PROKLAMASI

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 45
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

I LOVE INDONESIA

I LOVE INDONESIA

KENALI, CINTAI

KENALI, CINTAI